The Book of Eli: Ketika Manusia Butuh Agama
PADA dasarnya manusia, di jaman apa pun butuh sosok Tuhan. Karena kita semua tahu, bahwa manusia punya keterbatasan-keterbatasan. Dan kita sadar sepenuhnya, bahwa di atas kemampuan kita ada suatu kekuatan yang tidak dapat diterjemahkan oleh akal. Film The Book of Eli antara lain berkisah tentang pencarian Tuhan. Pencarian kitab suci yang merupakan kunci bagi pertemuan antara manusia dengan Tuhannya.
Dan nampaknya film The Book of Eli cukup pas dengan kondisi saat ini. Ketika orang-orang melupakan Tuhannya di satu sisi. Di sisi yang lain, banyak anak manusia yang menangis, karena ingin mendapat pertolongannya. Lihat orang-orang yang melupakan Tuhannya. Mereka dengan seenaknya sendiri membunuhi sesama manusia. Baik atas nama demokrasi, agama atau pun kepentingan dunia.
Pada lain kesempatan bencana, baik banjir, tanah longsor, maupun gempa bumi yang hampir setiap saat terjadi dan menggerayangi hampir semua belahan bumi menyebabkan manusia berteriak, minta tolong, dan tidak henti-hentinya menyebut nama Tuhan. Film The Book of Eli berkisah tentang jaman yang lebih seram. Era pasca perang nuklier. Ketika semua tetumbuhan di muka bumi kering dan hangus. Disaat semua sumber-sumber kehidupan lenyap.
Hanya mereka yang tersisa saja yang bertahan hidup. Salah satunya adalah Eli (Denzel Washington). Eli adalah satu dari sedikit orang di jaman tersebut yang masih percaya adanya Tuhan. Hal ini dapat dimengerti karena Eli hidup sebelum perang nuklier terjadi, dan setelah pasca perang. Eli adalah orang yang selamat oleh perang ganas tersebut. Dan yang lebih penting Eli adalah pewaris tunggal dari agama-agama yang pernah ada di muka bumi ini.
Dengan kuasanya, Tuhan membisikan ke dalam sanubari Eli suatu tugas suci. Dimana dia harus menyelamatkan kitab suci dan kemudian menyerahkannya kepada sisa-sisa manusia yang dianggap paling berhak. Dalam perjalanan membawa kitab suci itulah Eli bertemu dengan para penguasa yang membentuk koloni-koloni kecil. Salah satu penguasa yang sangat mengincar kitab suci yang dibawa Eli adalah Carnegie (Gary Oldman).
Dalam keyakinan Carnegie, jika dia ingin berkuasa lebih besar dari yang dimilikinya. Maka dia harus mendapatkan kitab suci yang dibawa Eli. Namun Eli tidak sudi menyerahkan barang langka tersebut kepada Carnegie yang terkenal kejam tanpa perikemanusiaan itu. Namun Carnegie adalah bukan tipe orang yang gampang menyerah. Untuk meluluhkan hati Eli, Carnegie sengaja mengumpan puteri tirinya, Solara (Mila Kunis) untuk merayu Eli. Sayangnya, Eli bukanlah pria yang mudah tergoda. Dengan imannya Eli menampik tawaran bermesraan dengan Solara.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Gagal dengan cara halus, Carnegie beralih menggunakan jalan kekerasan. Maka terjadilan pertempuran layaknya film-film koboy, antara Eli melawan geng Carnegie. Filma garapan Sutradara Albert Hughes ini cukup bagus. Ceriteranya tidak rumit, gampang dicerna, dan yang lebih penting happy ending. Pada akhir film, Eli menemukan kedamaian yang selama ini dicarinya. Sementara Solara meneruskan pekerjaan Eli sebelumnya, yakni melawan semua bentuk kejahatan.
Penasaran bagaimana serunya Film ini?silahkan download klik THE BOOK OF ELI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar